RUMAH HERBAL

yang suka blog ini silahkan mampir untuk berbagi

header photo

Manusia Masa Depan

 

http://1.bp.blogspot.com/_mFsX2_n1RGc/TMMPLVO66dI/AAAAAAAADiM/WHPTL8voSbk/s1600/manusia-zaman-purba-senjata-berburu.jpgPada masa lalu, pernah muncul cerita bahwa tinggi manusia saat zaman Nabi Adam kira-kira sama dengan tiang listrik. Maka dengan mudah bisa dibayangkan ketika ada sekumpulan manusia itu memiliki leher yang panjang untuk menjangkau daun-daun atau buah dari pohon yang tinggi. Manusia tentu bisa berlari dengan kencang karena memiliki kaki yang panjang ketika dikejar dinosaurus. Entah bagaimana gambaran bentuk tubuh, dan berapa besar perut manusia bisa menampung makanan.  Evolusi manusia yang terjadi beberapa juta tahun yang lalu membuktikan bahwa perubahan peradaban manusia terus  akan terjadi. http://suhadisuharjono.blogspot.com

BAKTERI E.coli

Di Negara Jerman, 3.235 kasus akibat E.coli telah dilaporkan, 38 diantaranya meninggal dunia, di Perancis utara seorang bocah balita yang terinfeksi E.colo masih terbaring kopma di rumah sakit, selanjutnya wabah E.coli menyebar ke Amerika Serikat. Eschericia coli atau dikenal dengan E.coli ditemukan pada tahun 1885noleh Theodor Escherich, dokter anak kelahiran Jerman. Dahulu E.coli disebut Bacillus communis. E.coli adalah bakteri berbentuk batang , negatif gram, yang sebagian besar tidak berpigmen. Untuk membedakan strain E.coli dari anggota lain Enterobacteriaceae, maka diadakan tes indole yang 99% menunjukkan hasil positif. E.coli dapat menyebabkan radang kandung empedu, infeksi saluran kemih, disre, radang selaput otak, dan pneumonia.

 

 WABAH ULAT BULU

Ini salah satu jenis ulat bulu yang berkembangbiak tak terkendali yang muncul di Jawa Timur.  Wabah ulat bulu kini muncul di Jawa Timur, di beberapa kecamatan ulat ini tidak bisa dibendung lagi, sudah meraja lela di berbagai wilayah. Ini terjadi karena terjadinya anomali iklim di Indonesia, predator seperti burung  sudah musnah sehingga terjadi perkembangan ulat itu sendiri menjadi berkembangbiak tak terkendali.

Perkembangan Batik di Kota-kota lain


Perkembanagan batik di kota Banyumas berpusat di daerah Sokaraja dibawa oleh pengikut-pengikut Pangeran Diponegoro setelah selesainya peperangan tahun 1830, mereka menetap di daerah Banyumas. Pengikut Pangeran Diponegoro yang terkenal pada masa itu adalah Najendra dan dialah yang mengembangkaan  batik celup di Sokaraja. Bahkan mori yang dipakai untuk membatik adalah hasil tenunan sendiri dan obat pewarnanya dipakai pohon Tom, pohon pace, dan mengkudu yang memberi warna merah kesemuan  kuning. Sama halnya dengan pembatikan di kota Pekalongan. Pekalongan khususnya dilihat dari proses dan desagnya banyak dipengaruhi oleh batik dari Demak Bintoro. Perkembangan batik di kota Tegal yaitu pada akhir abad ke-XIX yang dipakai waktu itu buatan sendiri yang diambil dari tumbuh-tumbuhan misaslnya : pace/mengkudu, nila, soga, kainnya buatan sendiri. Warna batik Tegal pertama kal ialah sogan dan babaran abu-abu setelah setelah dikenal nila pabrik, dan kemudian meningkat menjadi warna merah biru. Pasaran batik Tegal waktu itu, sudah keluar daerah antara lain Jawa Barat, dibawa sendiri oleh pengusaha-pengusaha dengan jalan kaki, dan mereka inilah menurut sejarah yang mengembangkan batik di kota Tasik dan Cimai, disamping pendatang-pendatang lainnya dari kota-kota batik di Jawa Tengah. Sedang di wilayah Cirebon, batik ada kaitannya dengan kerajaan yang ada di daerah ini, yaitu Kanoman, Kasepuhan, dan Keprabonan. 

Pembatikan di kota Purworejo bersamaan dengan adanya pembatikan di Kebumen, yaitu berasal dari Yogyakarta, sekitar abad ke-XI. Perkembangan kerajinan batik di Purworejo dibandingkan dengan di Kebumen lebih cepat di Kebumen. Produksinya sama pula denga Yogyakarta dan daerah Banyumas lainnya. Pembatikan di Kebumen dikenal sekitar awal abad ke-XIX yang dibawa oleh pendatang-pendatang dari Yogyakarta dalam rangjka dakwah Islam.

Di daerah Bayat, Kecamata Tembayat Kebumen - Klaten yang letaknya lebih kurang 21 km sebelah timur kota Klaten. Daerah Bayat ini adalah desa yang terletak di kaki gunung yang tanahnya gersang dan minus. Daerah ini temasuk lingkungan daerah Karesidenan Surakarta dan Kabupaten Klaten. Riwayast pembatikan di daerah ini adalah erat  hubungannya dengan sejarah kerajaan Kraton Surakarta masa lalu.

Pembatikan di Jakarta 

Jakarta masa lalu adalah menjadi tujuan pedangan-pedagang dari luar Jawa, maka batik kemudian berkembang di seluruh penjuru kota-kota besar di Indonesia yang ada di luar Jawa. Daerah Sumatra Barat misanya, khususnya daerah Padang, adalah daerah yang jauh dari pusat pembatikan di kota-kota di Jawa, tetapi pembatikannya bisa berkembang di daerah lain.

Sunatra Barat ternasuk daerah konsumen batik sejak zaman sebelum perang dunia I, terutama batik-batik produksi Pekalongan, Solo, dan Yoghyaakarta. Yang terlebih dulu berkembang adalah industri tenun tangan yang terkenal adalah "Tenun Silungkang" dan "Tenun Plekat". Warna dari pada batik Badang kebanyakan hitan, kuning, dan merah ungu serta polanya Banyumasan, Indramayunan, Solo, dan Yogyakarta. Sekarang batik produksi Padang lebih maju lagi, tetapi masih jauh dari produksi-produksi dari Pulau Jawa. Alat untuk batik cap sekarang telah dibuat dari tembaga dan produksinya kebanyakan sarung.

Batik  di Era Globalisasi 

Dalam perkembangannya, lewat sentra-sentra batik di Jawa maupun di luar Jawa seperti di Sumatra, batik semakin kokoh perannya sebagai saksi budaya adiluhung yang sangat penting ketika aktivitas kolonial;isme dan dominasi modernisasi barat mulai kuat hadir dalam panggung sejarah Indonesia. Revolusi seni yang terjadi sejak tahun 1960 di Indonesia telah memberi dorongan bagi seni lukis batik untuk kian berkembang. Akibat proses globalisasi dunia, seniman batik Indonesia tidak lagi terpaku pada inspirasi lokal semata, namaun juga dipengaruhi secara  kuat oleh seni barat yang bagi penulisnyamemperlihatkan konteks kelenturan batik dari masa ke masa.   

Go Back

Comment